Dasar Dari Hidup Saling Mengasihi
Kalangan Sendiri

Dasar Dari Hidup Saling Mengasihi

Lori Official Writer
      1915

Ayat Renungan: 

1 Yohanes 4: 11, “Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.”

Yohanes 3: 16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

 

Ini adalah masa-masa dimana umat Tuhan sedang merayakan minggu-minggu untuk menyambut bulan Paskah, dimana kita telah memasuki minggu Palma. Apa yang mungkin sedang kita pikirkan saat berbicara tentang Paskah? 

Mungkin sebagian dari kita akan berpikir tentang penderitaan Tuhan Yesus di kayu salib. Atau ada juga yang berpikir tentang telur Paskah dan tradisi yang biasa kita lakukan baik di gereja maupun bersama keluarga. Tapi hari kita coba untuk putar balik kepada masa sebelum penyaliban Kristus. Kenapa Dia yang adalah Allah harus datang ke dunia ini dan menjalani pelayanan-Nya? Kenapa Dia harus rela diolok-olok dan ditolak jika Dia sudah tahu kalau akhir dari ceritanya adalah salib?

Tahukah bahwa Ia melakukannya karena kasih, sebagaimana tertulis dalam Yohanes 3: 16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Rencana Bapa harus terlaksana, karena itu Dia mengutus Yesus ke dunia untuk menyatakan kasih-Nya yang sedemikian besar atas kita.

Di bulan-bulan menyambut Paskah ini, penting bagi kita untuk kembali merasakan kasih Tuhan. Dalam 1 Yohanes 4: 11, disampaikan “Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.” Karya penebusan Kristus adalah pengingat bagi kita untuk kita juga harus saling mengasihi. Mungkin ada banyak persoalan hidup yang mencuri kasih, sukacita dan damai sejahtera kita. Kita juga berhadapan dengan konflik dengan orang lain, tetapi firman Tuhan mengingatkan kita untuk kembali kepada identitas kita sebagai orang-orang yang dikasihi lebih dulu oleh Tuhan yaitu untuk saling mengasihi.

Bagaimana mengaplikasikan “kasih” di dalam kehidupan dengan sesama? 

Pertama, lakukan yang baik. Kadang keadaan memaksa kita untuk berubah menjadi pribadi yang ingin membalas yang jahat dengan kejahatan. Tapi kita perlu melakukan sebaliknya yaitu membalas yang jahat dengan kebaikan (Matius 5: 39-44). Jadi sebisa-bisanya mari terus menabur kebaikan yang bertolak belakang dengan nilai yang ditawarkan dunia.

Kedua, pelihara kerukunan. Saling mengasihi juga bisa kita ciptakan dengan memelihara kerukunan dengan sesama. Kerukunan dalam hal ini berarti membangun hubungan di dalam satu hati dan pikiran yang didasarkan kepada kasih Kristus. 

Saya percaya setiap kita pasti bisa menerapkan hidup “saling mengasihi” dimulai dari kehidupan di tengah keluarga dan di tempat kerja kita. Selamat berpraktek dan tetap andalkan Tuhan di dalam setiap proses yang kita lalui.

 

Action: Selama satu minggu ke depan, mari coba lakukan tindakan saling mengasihi dengan orang-orang di sekitarmu. Lakukan dengan cara yang kreatif, mungkin seperti membagikan sarapan, membuatkan kopi atau minuman untuk rekan sekerja atau bahkan menolong teman yang sedang membutuhkan bantuan.

Ayat Hafalan: 1 Yohanes 3:8, “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.”

Ikuti Kami